Stratifikasi Sosial di Masyarakat

Stratifikasi sosial di masyarakat sangat banyak. Adanya stratifikasi membuat masyarakat yang memiliki derajat lebih tinggi merasa hebat, memiliki kekuasaan dan sebagainya sedangkan masyarakat yang memiliki derajat lebih rendah merasa minder dan kurang percaya diri.
Banyak sekali stratifikasi di masyarakat, misal nya seorang tenaga kerja yang memiliki pekerjaan yang dilakukan tidak tetap. Contoh pekerjaan yang tidak tetap adalah para pekerja bangunan. Mereka bekerja kadang kala di saat pekerjaan tersebut ada yang membutuhkan dan jika tak ada yang membutuhkan mereka tidak bekerja bangunan dan bisa saja mereka mencari pekerjaan lain sebagai sampingan mereka.
Sedangkan contoh stratifikasi yang memiliki derajat lebih memiliki pekerjaan yang tetap. Mereka bekerja sesuai jam kerja mereka dan rutin dilakukan setiap hari kerjanya.
Adanya stratifikasi membuat adanya perbedaan antara golongan yang satu dengan golongan yang lain.

Budaya

Budaya sejak ada sejak zaman purbakala. Dimana manusia masih melestarikan budaya barter yaitu tukar menukar barang untuk memenuhi kebutuhan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya., agar manusia itu sendiri dapat melengkapi satu dengan lainnya.
Sesuai perkembangan zaman maka budaya menjadi lebih berkembang. Banyak budaya-budaya Indonesia yang beranekaragam. Mulai dari bahasa, suku, budaya, tarian, seni, alat musik, kepercayaan masing-masing daerah, makanan pokok dari daerah-daerah tertentu dsb.
Kebudayaan semakin berkembang karena adanya kemajuan/modernisasi dari manusia itu sendiri. Banyak manusia yang mengalami modernisasi yang melupakan kebudayaannya sendiri, sedikit demi sedikit kebudayaan mereka punah dan hampir hilang. Menurut saya kebudayaan adalah suatu warisan yang diwariskan oleh nenek moyang kita untuk kita agar dapat kita lestarikan dan tidak punah. Karena kebudayaan adalah aset besar negara Indonesia, banyaknya kebudayaan di Indonesia membuat bangsa Indonesia beranekaragam. Dengan adanya perbedaan membuat Indonesia semakin unik.

Berikut ini adalah definisi kebudayaan menurut para ahli:

Edward B. Taylor
Merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.

Koentjaraningrat
merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.

Dr. K. Kupper
Sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu dan kelompok.

M. Jacobs dan B.J. Stem
kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial.

Dari definisi diatas, dapat diperoleh kesimpulan mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan manusia sebagai makhluk berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata yaitu pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni dan lainnya yang tujuannya untuk membantu manusia dalam kelangsungan hidup masyarakat.



Karakter dan budaya itu bersifat nyata dan abstrak. budaya dapat dirasakan melalui pancaindra manusia dan melalui pikiran-pikiran manusia.
Pengaruh dari adanya kebudayaan adalah adanya agama dan tempat/wilayah untuk budaya masing-masing itu sendiri. Contohnya wilayah di pulau Sumatra adalah wilayah yang terbagi atas beberapa budaya dan wilayah yaitu Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Sumatra Barat. Dari ketiga wilayah itu terdapat budaya yang berbeda-beda antara Sumatra yang satu dengan Sumatra yang lainnya dan memiliki keanekaragaman budaya tersendiri. Dan mayoritas agama yang terdapat di Sumatra Utara didominasi oleh agama Kristen .



Referensi:
http://www.anakkendari.co.cc/2009/03/pengertian-kebudayaan-menurut-para-ahli/